SLIDE1

Blogger templates

Senin, 19 Desember 2016

Kisah Sayyidah Fatimah Az zahra As Di Perang Uhud.



Perjuangan Rasul Saw membawa risalah Islam sangatlah panjang, diantaranya harus melewati beberapa perang besar. Satu tahun lebih satu bulan setelah hijrah ke madinah, kaum muslimin menghadapi perang besar yang tak akan terlupakan sepanjang zaman, perang itu yang terjadi di Uhud, sehingga dinamai dengan perang Uhud. Diceritakan perang besar ini telah menelan korban syahid dari kalangan muslimin sebanyak 70 orang, mereka adalah sahabat-sahabat Nabi Saw yang utama dan pemberani. termasuk diantara pemimpin para Syuhada dan sekaligus paman dari Nabi Saw , Hamzah bin Abdul Muthalib.

Dikisahkan baginda Rasulullah Saw juga mengalami beberapa luka-luka pada tubuhnya yang suci. Beliau Saw mengalami luka diwajahnya, Pelindung kepala beliau Saw pecah, dan terlihat darah yang keluar dari tubuh sucinya. Pada saat genting seperti itu, terdengar teriakan-teriakan musuh dan para munafikun,"Muhammad telah terbunuh!".

Pada saat itu Shafiyah binti Abdul Muthalib (bibi dari Nabi Saw) dan Sayyidah Fatimah Azzahra keluar menuju uhud. Beliau As keluar memanggil-manggil ayahnya sembari meletakkan tangannya yang suci di kepala, dan pada yang sama, keluarlah para golongan perempuan dari Bani Hasyim dan Qurasy melakukan hal yang sama, mereka memangil-manggil Rasulullah Saw sembari meletakkan tangan di kepala.

Sayyidah Fatimah As dan shafiyah sampai di Uhud ketika perang sudah reda, terlihat banyak orang yang terbunuh dan luka-luka, disana nampak Tubuh suci Rasulullah menghitung sahabatnya yang syahid dan mencari sehabatnya yang hilang. beliaupun sampai ke tempat kematian pamannya Hamzah, didapatinya paman yang beliau cintai itu sudah seperti tidak bisa dikenali lagi, para musuh telah memotong jari-jari dan kedua kakinya, hidung, kedua telinganya serta merobek perutnya dan mengeluarkan hatinya, kemudian mereka meninggalkannya begitu saja, sungguh perbuatan yang kejam.

Pemandangan itu telah menusuk hati dan membuat Rasulullah sangat bersedih dan terpukul. Di tempat itu beliau menangisi Hamzah Ra. beliaupun melihat Shafiyah dan sayiidah Fathimah As yang memperhatikan  beliau Saw dari jauh. Rasulpun menutupi dua bagian tubuh pamannya dengan jubahnya dan menutupinya dari kepala hingga kaki sampai tak dapat terlihat. Setelah itu beliaupun memanggil Shafiyah dan anaknya Sayyidah Fathimah As.

Shafiyah dan sayyidah Fathimah As menyambut panggilan Rasulullah Saw, mereka duduk di hadapan tempat syahid Hamzah Ra yang suci itu, suasana pun tak dapat tertahan lagi, kesedihan yang memuncak membuat Shafiyah dan sayyidah Fathimah Azzahra As menangis dengan ratapan kesedihan yang dalam, melihat putrinya, Rasulullah Saw pun larut dalam ratapan kesedihan akan pamannya.

Sayyidah Fathimah Sawnmenoleh dan melihat wajah ayahnya yang suci, beliau melihat darah yang mengalir di wajah dan jenggot Rasulullah Saw. hatinya pun menjerit dan lekaslah ia memembersihkan darah itu sembari berkata,"Allah sangat marah pada siapapun yang membuat wajah Rasulullah berdarah!".

Datanglah imam Ali Bin Abi Thalib dan memberikan Sayyidah Fathimah Air, maka sayyidah Fathimah mencuci wajah Rasulullah dari darah yang menempel di wajah dan jenggotnya.
lihatlah bangaimana yang terjadi di dalam sayyidah Fathimah azzahra pada saat itu, di saat bertubi-tubi kesedihan dan ratapan yang datang padanya, sayyidah Fathimah tetap menjadi pelipur lara tuk Rasulullah Saw.

Assalmualaiki ya sayyidatana.. Ya Fathimah Azzahra As.

0 on: "Kisah Sayyidah Fatimah Az zahra As Di Perang Uhud."